Sebagai seorang ibu, tak bisa memeluk anak-anaknya sendiri adalah
siksaan terberat bagi Emma Day. Ibu muda berusia 27 tahun ini tidak bisa
memeluk ketiga anaknya karena perawatan medis yang tengah dilakoninya
mengandung radioaktif yang membahayakan anak-anaknya.
Emma divonis mengidap kanker kelenjar gondok yang membuatnya harus
mengonsumsi iodine dalam jumlah besar. Untuk menjalani perawatan ini, ia
harus menginap di ruangan isolasi di rumah sakit. Ia bahkan harus
menjaga jarak dengan orang lain sejauh 3 meter selama kurang lebih 5
hari.

Emma harus menjaga jarak dengan anak-anaknya. (c) dailymail.co.uk
Tak berhenti sampai di situ, hidupnya jadi semakin sulit sejak dia mulai
diijinkan pulang. Bukannya bahagia bisa bertemu dengan anak-anaknya,
Emma justru dilarang untuk mendekati anaknya yang berusia 6 tahun dan si
kembar yang baru berusia kurang dari setahun. Hal ini karena kontak
fisik di antara mereka bisa menyebabkan kerusakan tubuh.
Melalui fase ini sangat sulit menurut Emma, karena bayi kembarnya masih
dalam usia yang membutuhkan ibunya dan mereka belum bisa mengerti
kondisi Emma. Berbeda dengan putrinya yang diberi penjelasan oleh
seorang ahli kanker bahwa perawatan yang dilakukan Emma ini sangat
penting.

Sebelum perawatan, Emma masih bisa berdekatan dengan anak-anaknya. (c) dailymail.co.uk
Emma mengaku bahwa ia sangat merindukan anak-anaknya. "Aku merindukan
mereka. Kupikir di rumah sakit itu lebih sulit, ternyata di rumah pun
lebih sulit lagi karena aku bahkan tak bisa menyentuh dan memeluk
anak-anakku," ujarnya. Ibu muda ini mengaku, ia juga harus menjaga agar
selalu berada cukup jauh dari jangkauan anak-anaknya.
Untuk penyakit yang dialami Emma, ia memang harus menerima perawatan
radioaktif iodine. Selama masa tersebut, sebaiknya pasien memang menjaga
jarak dengan orang-orang di sekitarnya agar tak merusak sel-sel orang
lain tersebut.

Ketiga buah hati Emma yang sangat ia rindukan. (c) dailymail.co.uk
Bisa dibayangkan kerinduan Emma pada anak-anak kandungnya. Yang bisa
menghiburnya saat ini hanyalah dukungan dari banyak orang yang membaca
blog onlinenya dan mereka yang mendukungnya via telepon. "Aku
mendapatkan banyak dukungan. Ini menakjubkan, tapi aku tidak sabar agar
bisa segera kembali normal dan berpelukan dengan anak-anakku.".
0 komentar:
Posting Komentar