Selasa, 21 Mei 2013

suarasurabaya.net - Supardi pelaku pemutilasi ibu kandungnya di Bangkingan Surabaya, menjalani tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) atau tes kejiwaan lanjutan dengan menjawab 566 pertanyaan dalam lembar quesioner, Kamis (16/5/2013).

Supardi diduga mengalami gangguan jiwa karena sia juga mempunyai riwayat pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Menur beberapa tahun lalu.

dr Rony Subagyo Kasubbag Pengawasan Internal RS Bhayangkara Polda Jatim mengatakan, tes MMPI diyakini ampuh dan valid untuk mengetahui profil kepribadian pasien dan gejala-gejala gangguan jiwa yang diderita.

"Tes ini adalah bentuk quesioner dengan 566 pernyataan yang harus dicocokkan pasien sesuai dengan kondisi dirinya atau tidak," kata dia.

dr. Roni menjelaskan, tes MMPI ini dianggap memiliki hasil yang paling valid diantara tes kepribadian lainnya karena memiliki 25 skala valid yang terdiri dari tiga item skala validitas, 10 skala klinis dan 12 skala tambahan.

"Nanti akan bisa disimpulkan, profil kepribadian si pasien dan apa saja gejala-gejala gangguan jiwa yang sering dialami pasien," ujar dia.

Rony menambahkan, selama satu malam menginap di ruang observasi RS Bhayangkara Supardi belum menunjukkan tingkah-tingkah aneh.

"Kalau lancar, pasien bisa mengerjakan tes selama 2 jam. Tapi kalau pasien merasakan capek, pusing, ngantuk, maka suster akan memberikan waktu istirahat," tandasnya.

MMPI ini merupakan tes kepribadian yang paling sering digunakan untuk menelusuri kesehatan mental seseorang yang berguna untuk mengidentifikasi struktur kepribadian dan psikopatologi. (dwi/ipg)

Teks Foto :
- Supardi (kaos putih bertopi) pelaku mutilasi ibu kandungnya, waktu dibawa polisi menuju RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, Rabu (15/5/2013).
Foto : Dok. suarasurabaya.net

Editor: Iping Supingah

0 komentar:

Posting Komentar